Jumat, 07 November 2008

DAPUR KEHIDUPAN

Posting Motivasi, sebenernya kurang menarik dibanding nyumbang trik ato tips, tapi tak apalah aku cuba.

Ini terdedikasi buat temen baru aku di Friendster, panggil saja Nana, nana punya seruan mayan ngenes, jadi kali aja dengan motivasi yang aku tulis ini bisa jadi obat, ya na ya....... :-)

Aku crita ya.. gini critanya :

Seorang anak gadis mengeluh kepada ibunya tentang sulitnya kehidupan yang harus dia hadapi. Tanpa berkata sepatah kata pun, ibunya mengajak anaknya ke dapur. Si ibu lalu menyiapkan tiga buah panci yang berisi air mendidih.
Panci pertama diisinya dengan wortel, panci kedua diisi telur, dan panci ketiga diisi kopi. Beberapa menit kemudian masing-masing isi panci itu dipindahkan ke mangkuk terpisah. Si ibu lalu meminta putrinya untuk memotong wortel dan telur, serta menghirup aroma kopi.
Gadis itu menemukan bahwa wortel yang tadinya keras telah menjadi lembek, telur yang tadinya cair menjadi keras, sementara bubuk kopi tidak banyak berubah - justru air perebusnya yang berubah menjadi beraroma kopi. “Ibu, apa makna semua ini?” tanya putrinya dengan nada heran.
“Air panas adalah lambang kesulitan hidup, “ kata ibunya.
“Wortel yang dimasukkan ke air panas menjadi lembek, itu melambangkan orang yang menjadi lemah dan menyerah saat didera kesulitan hidup."
"Telur menjadi keras, melambangkan orang yang menghadapi kesulitan hidup dengan keras hati. Ia mungkin berhasil melalui kesulitan hidup, namun dengan menjadi kehilangan kelembutan hati."
"Sedangkan kopi, ia tidak banyak berubah, justru airnya yang berubah menjadi beraroma kopi. Ini melambangkan orang yang mampu mengubah lingkungan. Ia tidak menyerah terhadap kesulitan hidup, justru mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih baik - dalam hal ini minuman yang nikmat."
“Pertanyaannya sekarang, jalan mana yang akan kau pilih anakku?” tanya ibunya.
“Apakah engkau akan menjadi lembek dan menyerah, atau engkau akan menjadi keras, atau mungkin engkau akan merubah kesulitan menjadi suatu kemenangan? Semuanya terserah kepadamu karena engkau sendirilah yang menjadi ‘koki’ kehidupanmu,” demikian nasihat ibunya.
Yang lebih menentukan bukanlah seberapa banyak kesulitan yang menimpa seseorang, melainkan bagaimana sikap yang dipilihnya.


Udahan ah, loh kok aku sok dewasa gini?, tak apalah moga diambil manfaatnya aja..., sampe jumpa di blog motivasi yang laen

Tidak ada komentar: