Rabu, 10 September 2008

MENGENDALIKAN UCAPAN

Diceritakan seorang anak mendatangi Sesepuh desa yang terkenal bijak. Ia sengaja datang untuk memohon petunjuk untuk memperbaiki kesalahan yang telah ia perbuat. Kepada sang sesepuh ia menceritakan bahwa ia telah melontarkan kata-kata menyakitkan kepada salah seorang sahabatnya ketika sedang berselisih.
Sang sesepuh hanya meminta anak tersebut untuk mengumpulkan bulu ayam. Kemudian sang Sesepuh memerintahkan agar ia meletakkan sehelai bulu ayam pada setiap anak tangga di rumahnya. Ia diminta mengumpulkan kembali bulu-bulu tersebut keesokan harinya, lalu melaporkan hasilnya kepada sang Sesepuh.
Keesokan harinya ia berusaha melaksanakan tahap kedua perintah sang Sesepuh, tetapi tidak berhasil. ”Sesepuh, saya sudah melaksanakan apa yang Sesepuh perintahkan. Tetapi, pagi tadi saya tidak berhasil mengumpulkan satu pun bulu ayam, ”katanya melaporkan.
”Begitu pula dengan kata-kata yang telah keluar dari mulutmu, akan beterbangan dan sulit untuk ditarik kembali,”sahut sang Sesepuh.
Pesan
Berhati-hatilah dalam berbicara. Jangan sampai kesenangan berbicara menjadikan pihak lain menjadi dirugikan karena menyinggung.
Bila kita pandai memilih kata-kata yang baik dalam berkomunikasi dengan orang lain, dengan sendirinya kita akan disenangi dan semakin mudah menciptakan jaringan. Dengan banyaknya jaringan yna tercipta berarti kemungkinan berhasil akan sangat besar.
Personal relationships are the fertile soil from wich all advancement, all success, all achivement in real life grows.- Jalinan hubungan personal adalah media yang sangat subur di mana prestasi, pencapaian, dan kesuksesan tumbuh dengan baik dalam kehidupan.”- (Ben Stein)

Tidak ada komentar: